Jumat, 04 Juni 2010

Viel Glück, mein Vetter!

Hallo, Leser!
Brrr... Di sini dingin bener...
Entah mengapa saya merasa seperti sedang berada di Siberia. [hanya perumpamaan, soalnya saya belum pernah ke sana hiks]
Kamar adik saya memang seperti mesin pendingin, beda banget dengan kamar saya yang begitu panas bak neraka jahannam. *ngelantur*

Hmm... Sudah lebih dari seminggu blog ini tidak tersentuh oleh saya.
Saatnya berposting ria!
Tetapi sebelum saya berceloteh lebih lanjut, saya ingin mengucapkan selamat kepada sepupu saya yang tercinta, Ulin Nuha Ahmad Mutawalli, yang telah meraih juara II pada perlombaan MTQ se-provinsi Sumatera Utara, yang sekarang ini sedang melanjutkan perjuangannya ke tingkat nasional.

Viel Glück, mein Vetter!
Selamat berjuang!
Kakak besera keluarga akan selalu mendo'akan yang terbaik untukmu!
Walaupun masih SD, jangan mau kalah dengan peserta lain. Menangkanlah perlombaan itu! Kalau bisa, lanjut ke tingkat internasional, ya~

Ah ya...
Buat sepupu favorit saya, Nuri Munawarah, janganlah bersedih!
Kekalahan bukan berarti akhir dari segala perjuangan, kok!
Seperti kata orang-orang, "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda." Nah, berarti setiap manusia pasti akan berhasil suatu hari nanti, begitu juga kamu. Mungkin kekalahan ini adalah suatu hikmah agar kamu semakin giat mempelajari Al-Qur'an dan terus berpacu demi memperoleh ridho dari Allah swt.
So... Jangan patah semangat, oke? [Entah mengapa saya merasa seperti seorang penceramah hehehe]

Ngomong-ngomong soal sepupu, saya punya banyak lho! *ditabok*
Hehehe... Maksud saya, saya punya banyak sepupu yang jago banget Al-Qur'an! Mulai dari kelancaran mereka mengaji, punya suara yang indah saat melagukannya, hingga ingatan mereka yang kuat yang sanggup menghapal Al-Qur'an dan menelaah artinya!

Contohnya saja seperti kedua sepupu saya yang baru saja saya sebutkan di atas, terutama Nuha! Ia sudah hapal lebih kurang 10 Juz! Saya tidak tahu ingin berkata apa, hanya ucapan "Subhanallah..." yang dapat ditorehkan oleh bibir ini. Saya tidak bisa tidak bangga mendengar hal itu. Sepuluh Juz?! Padahal umur saja belum menginjak masa remaja!

Belum lagi sepupu saya yang bernama Ahmad Maulana, yang sudah layak untuk membaca juz ke-26 dalam Al-Qur'an dan hapal beberapa surah dalam Juz Amma. Lalu... apa keistimewaan dari sepupu saya yang satu ini? Eitss! Tunggu dulu, saya belum melanjutkan kalimat itu! Dan apakah kalian tahu bahwa ternyata sepupu saya, Maulana, ternyata masih berumur 5 tahun?!

Sekali lagi, Subhanallah... Saya tidak bisa menahan tangis haru plus bangga akan sepupu yang saya miliki ini. Kalau diingat-ingat kembali, saat berumur 5 tahun saya baru mengenal Iqro, itu pun membacanya masih terbata-bata. Beda banget dengan Maulana yang dengan lancarnya mengaji sambil melagukannya, semua itu benar-benar membuat saya menjadi speechless.

Bangga? Tentu dong! Saya amat sangat bangga kepada mereka semua! Kebanggaan saya terhadap mereka bahkan melebihi kebanggaan akan prestasi yang telah saya capai selama ini. Mengapa bisa begitu? Tentu saja alasan utamanya adalah... karena surga merindukan orang-orang yang hapal Al-Qur'an, mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, dan melaksanakannya.

Kalau manusia yang rindu surga sih hal yang biasa. Nah, kalau surga yang merindukan manusia, itu baru hal yang LUAR BIASA! Nggak bisa kebayang deh betapa mulianya manusia itu sampai-sampai surgalah yang merindukannya. Ckckck...
Hrmm... Seandainya saya termasuk diantaranya... *daydreaming* Hahaha sepertinya tidak mungkin karena saya sendiri bukanlah seorang hamba Allah yang shalihah, apalagi hapal keseluruhan Al-Qur'an. Satu juz saja belum tentu hapal dengan sempurna. *hiks*

Ah... tapi saya akan selalu berusaha! Masih muda begini mana boleh patah semangat! Apalagi dalam mempelajari agama, seumur hidup tidak akan saya tinggalkan!

Yosh~ 1 komentar telah masuk~:

Anonim berceloteh ria...

kak nisa...

Ini nuha..

Hebat x kak postingannya!??

Comment, please...?