Senin, 24 Mei 2010

Virus Hetalia?!

Benar-benar gawat, minna! Gawat sekali!

Baru sebentar saja saya menggeluti Hetalia, kini saya terjangkit ‘virus’ nya! Apa-apa Hetalia, sedikit-sedikit Hetalia, sebentar-sebentar Hetalia, ini-itu Hetalia, entah mengapa pikiran saya sekarang telah terisi penuh oleh manga bishounen yang satu itu. Buktinya bisa para readers lihat secara langsung, sebagian besar icon dan gambar blog saya bersumber dari manga historical-humor itu.

Well, saya memang salah seorang penggemar animanga, tetapi kecanduan saya terhadap animanga selain Hetalia tidaklah terlalu ‘menggenaskan’ seperti halnya yang saya alami sekarang. Dulu, saat sedang gencar-gencarnya Naruto, Bleach dan Death Note, saya mengunduh banyak sekali wallpaper sehingga bila ketiganya digabungkan, jumlahnya mencapai lebih dari 1500. Nah kalau Hetalia, belum sehari saya ‘mengenalnya’, jumlah wallpaper Hetalia [karya orisinil Himayura-sensei dan doujinshi] dalam notebook saya telah mencapai lebih dari 1200! Hiperbolis memang, tetapi itu kenyataan! *geplaked*


Setelah membaca manga-nya seharian penuh yang telah sukses membuat saya ketawa-tawa nggak jelas seharian dan dikira gila oleh adik-adik saya, saya pun mulai membrowsing dan menggali informasi tentang Hetalia sebanyak-banyaknya hingga ke liang lahat. Akhirnya, setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, saya menemukan alamat blog Himayura-sensei dan situs orisinil Hetalia! Uwwwooohh!!! Senangnya bukan main!!!

NAMUN...

Saya tersadar, blog-nya berbahasa JEPANG! OOHH NOOOOOO!!! Saya 'kan belum mengerti penulisan Jepang [entah itu Kanji, Hiragana, Katakana]. ARRRGHHH!!! Terkutuklah tulisan-tulisan yang membuat mata saya keriting itu! Tetapi, di balik semua kekesalan itu, saya jadi termotivasi untuk mempelajari bahasa Jepang!

YOSH~ Akibat kecanduan Hetalia, saya yang dulunya membenci sejarah kini jadi rajin membaca buku atau situs [biasanya Wikipedia.org] yang berisi tentang sejarah dunia. Mulai dari American Revolutionary War (1775-1783), War of the Austrian Succession (1740-1748), Polish-Swedish wars, dan peristiwa sejarah lainnya saya baca di Wikipedia
karena saking penasarannya dengan peristiwa asli yang disamarkan di Hetalia. Ah, bahkan biografi tokoh sejarah juga saya babat habis, seperti Adolf Hitler, Maria Theresa, Frederick II of Prussia, dsb...

Selain itu, saya juga ingin sekali mempelajari bahasa Jerman. Jangankan bahasa Jerman, semua bahasa di dunia ingin saya pelajari! *geplaked*

Aiyah~ Benar-benar maniak, nih... Tapi sayangnya, otak saya yang kelewat bodo bin bego bin idiot bin baka ini nggak mungkin sanggup menerima. Huhuhu... [nangis gaje]

Readers: Harus bersyukur! Mending udah dikasih otak! Lha kalau nggak, ntar malah jadi bego kuadrat!
Author: Aiaahh! Benar juga, yah! *bersyukur*

Tidak hanya masalah kemaniakan, ternyata alam bawah sadar saya juga ikut-ikutan ‘mendukung’ saya. Mimpi. Akhir-akhir ini saya sering bermimpi indah, bahkan tiga hari berturut-turut saya memimpikan tiga mimpi berbeda dengan tema yang sama, apalagi kalau bukan Hetalia. Saya tidak terlalu mengingat jelas soal mimpi yang pertama dan ketiga, yang saya ingat hanyalah wajah-wajah imut nan ganteng dari karakter-karakter Hetalia. Maklumlah, saya orangnya pikun. Eh, tetapi inti dari mimpi itu saya ingat, kok!


Ngomong-ngomong soal mimpi kedua, entah mengapa saya merasa aneh sendiri. Waktu itu saya, anggota Axis Powers (Italia, my beloved Germany, dan Japan), dan anggota Allied Forces (America, England, Russia, China, dan France) sedang melakukan ekspedisi ke seluruh wilayah bumi dengan menaiki balon udara. WTH?! Balon udara?! Entah dari mana alam bawah sadar saya itu mendapatkan ide aneh seperti itu, ditambah lagi balon yang digunakan adalah balon-balon mainan yang diikat menjadi satu! Seperti gambar ini:


Ada-ada saja... Apa mungkin terinspirasi dari film “Up”, yah? Tau ah, gelap...

Lanjut~ Jadi setelah beberapa lama, tiba-tiba satu persatu balon meletus, kami semua pun berpanik ria. Dan pada akhirnya, balon udara yang telah pecah itu mendarat dengan tidak elitnya ke suatu pelabuhan. Waktu itu tengah malam, kami mau mencari tempat untuk tidur. Terus entah mengapa kami memutuskan untuk tinggal di suatu rumah [yang sangat mirip dengan rumah type-F di Comp. PT. RAPP] di dekat pelabuhan itu, dan setelah masuk, ternyata Netherlands, abang saya yang tercinta, tinggal di situ. Eh, kami malah reunian keluarga!

Setelah terbangun dari bunga tidur (ceileeh...), saya bengong plus nyengir-nyengir nggak jelas [belum berdoa sesudah tidur pula!]. Saya bingung, sejak kapan saya sekeluarga dengan Netherlands? Ah masa bodo... Namanya aja mimpi. Everything is possible.

Lho? Kok masih 0 komentar?:

Comment, please...?